Tasyahud Membaca Batas untuk Mason

PERTANYAAN:

Semoga kedamaian, berkat, dan belas kasihan Tuhan ada di atas Anda

Ustadz…. Saya ingin bertanya, jika kita membaca, sampai jam berapa Tasyahud kita membaca ketika imam berada di Rakaat terakhir?

JAWABAN

Dan semoga kedamaian, berkat, dan belas kasihan Tuhan ada di atas Anda

Jika keluarga masih menjadi Tasyahud awal – jika imam Tasyahud akhirnya – maka pembacaan Makmum hanyalah pengakuan menurut para sarjana, kecuali menurut Imam Syafi’i dalam pendapat Qaul Qadim (pendapat lama) yang mengatakan pihaknya juga dikatakan membaca Shalawat.

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan:

Dan ini ada di dalamnya, dan Shafi’i berkata, Semoga Tuhan mengampuni Dia di dalam Bunda, berdoa kepada Nabi, semoga doa dan kedamaian Tuhan menyertainya, dalam kesaksian pertama. Lembah tidak meningkatkan kesaksian, dan ini adalah narasi anak di bawah umur darinya dan ini.

Ini disengketakan oleh para sarjana. Imam asy Syafi’i di Al Umm, menyatakan bahwa ia harus merawat Nabi sallallaahu ‘alaihi wa sallam di Tasyahud awal. Ini adalah pendapat terkenal di Madzhab -nya, Qaul Jadid. Tapi ini bukan keharusan.

Bahkan di Qaul Qadim, tidak ada tambahan pembacaan Tasyahud (baca saja puisi, pena), seperti yang dikatakan Al Muzani dari Imam Asy Syafi’i. Ini juga merupakan pendapat Abu Hanifah, Malik, dan Ahmad, serta yang lainnya.

(Jalaa’ul A Language, Hal. 180)

Dia juga berkata:

The others said that the first testimony is not in a place for that, and it is the valley of my advocate, and he is the one who corrected many of his companions, because the first testimony is the one who is the peace of God, and the peace of God is the peace of God As if he was giving up, and he did not prove that he was doing that in it, nor his knowledge of the nation, nor does he know that one of the companions is desirable

Yang lain mengatakan, Tasyahud awal bukanlah tempat doa sebagai pendapat Imam Asy Syafi’i di Qaul Qadim. Inilah yang diizinkan oleh banyak temannya (Shafi’iyah). Alasannya adalah, untuk meringankan Tasyahud awal yang dilakukan. Nabi sallallaahu ‘alaihi wa sallam dulu duduk Tasyahud lebih awal secepat dipanaskan. Tidak ada sejarah Shahih dari Nabi sallallaahu alaihi wa sallam tentang hal itu. Dia juga tidak mengajarkannya kepada orang -orang. Tidak diketahui oleh seorang teman yang khawatir tentang hal itu. (Ibid, hlm. 181)

Wallahu a’lam

✍ Farid Nu’man Hasan

Terkait