Di saat shalat, melakukan Gerakan Selain Gerakan Shalat

PERTANYAAN:

Semoga kedamaian, berkat, dan belas kasihan Tuhan ada di atas Anda

Ustadz… Saya mau bertanya, ketika shalat (sendiri atau berjamaah) lalu kita bersin, dan hidungpun berair/meler/ingusan bolehkah kita meraih kain/tisu atau yang sejenis, untuk membersihkan itu? Atau dengan ujung sajadah/serban? Mohon penjelasannya

JAWABAN

Dan semoga kedamaian, berkat, dan belas kasihan Tuhan ada di atas Anda

Gerakan yang ada sebab, dalam rangka menjaga kekhusyuan dan kesempurnaan shalat, adalah gerakan yang dibolehkan. Baik itu membenahi peci, kenaikan kain sarung yang kedodoran, menutupi aurat yang tersingkap, melangkah merapatkan shaf, atau mengelap ingus yang meler saat pilek, dsb.

Ini didasarkan pada beberapa hadis:

Dari Abu Hurairah RadhiAllahu ‘Anhu, bahwa Nabi sallallaahu’ alaihi wa sallam cepat:

(Bunuh dua singa dalam doa: ular dan kalajengking) diriwayatkan oleh Ahmad dan pemilik Sunan. Hadis itu bagus dan benar

“Bunuh kalian dua hewan hitam saat kamu berdoa: Ular dan Scorpion.” (Hr. Ahmad No. 7379, Shaykh Syu’aib Al Arnauth berkata: Isnadnya Sahih. Lihat Tahqiq Musnad Ahmad No. 7379)

Syekh Sayyid Sabiq Rahimahullah berkata:

Bunuh ular, kalajengking, orburn, dan sejenisnya

“(Dibolehkan) Membunuh ular, kalajengking kumbang dan yang semisalnya yang bisa mengganggu shalat, walau pun dengan gerakan yang banyak untuk membunuhnya.” (Fiqhus Sunnah, 1/261)

Hadits lainnya:

Atas otoritas Aisha, dia berkata: Utusan Allah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, berdoa di rumah dan pintu di atasnya ditutup, jadi saya datang, jadi saya membuka, dan dia berjalan, dan dia membuka kepada saya, kemudian kembali ke ruang doanya. Dia menggambarkan pintu di Qiblah. Diceritakan oleh Ahmad, Abu Dawood, Al -Nasa’i dan Al -Tirmidhi dan itu bagus

Dari ‘Aisha, dia berkata: “Nabi Sallallaahu’ Alaihi Wa Sallam berdoa di rumah dan pintu di depannya ditutup, ketika saya datang, saya meminta untuk membuka pintu. Lalu dia berjalan dan membuka pintu dan membalas doa.” “Dia bilang pintunya berada di arah qiblah. (Jam Ahmad No. 24027, Syu’aib al Arnauth berkata: Hasan. Tahqiq Musnad Ahmad No. 24027)

Syekh Abdul Muhsin al ‘Abbad al Badr Hafizhahullah menjelaskan:

Ini menunjukkan bahwa pekerjaan seperti itu baik -baik saja dalam doa; Karena utusan Tuhan, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian

Dengan demikian, hadits ini menunjukkan bahwa masalah tindakan ini tidak ada yang bisa dilakukan selama doa, karena Nabi Sallallaahu ‘Alaihi wa sallam melakukannya, dan ia adalah contoh dan contoh. (Syarh Sunan Abi David, 117. Al Misykat)

Wallahu a’lam

✍ Farid Numan Hasan

Terkait